Beda Demensia dengan Apatis


Bunga berguguran

Bungan berguguran tepat sebelum matahari menyingsingkan cahayanya, sinarnya memberikan kehangatan kepada rerumputan beserta pohon yang rimbun. Huru-hara bunyi mesin transportasi berkicauan, jalanan macet memaksakan kendaran lebih berhati-hati dan pelan serta sesekali berhenti.

Sesak dan sakit

Lima belas desember ini tampak beda, sesak dada masih berseri dan mengayunkan kakinya. Beda rasanya sesak karena asma dengan sesak karena kecewa. Beda juga atara sesak karena keceewa dan sesak karena tidak dipeduli oleh orang yang selalu dipeduli. Sesak nafas bisa sembuh dengan obat-obatan manjur, sekalipun mungkin dikemudian waktu ingat Kembali fenomenanya, tapi tidak dengan rasa sakitnya. Ini berbeda dengan sesak sebab keceewa dan semacamnya, ia cenderung lebih awet dan menyakitnya serta sulit untuk dilupakan. Hasilnya sudah tentu membuat sakit itu kambuh tatkala mengingat kembali.

Sakit yang demikian berdampak buruk pada Kesehatan serta membuat orang overthinking, tidak lain kondisi berikutnya hanya akan membuat kondisi semakin parah dan menyakitkan. Selalu bertanya-tanya, kenapa bisa begini, ada apa, karena apa dan seterusnya. Pertanyaan itu akan terus berdendang dalam telinga yang ditunggu-tunggu jawabannya oleh hati yang sedang sesak. Jawaban itu adalah obatnya, ya meskipun diagnose menyatakan tidak akan membuatnya sehat secara total dan berlangsubg lama. Karena tatkala ia mengingatnya aka nada ssesak-sesak berikutnya yang menyerang dan membuatnya sulit percaya pada apa dan siapa yang membuatnya kecewa.

Memang benar, berburuk sangka itu tidak akan pernah menyelesaikan persoalan, pun juga dengan menghilang dan pergi begitu saja. Persis dengan tidak peduli dan abai, dua hal ini justru berdampak pada sulitnya menyelesaikan masalah dan justru mendawamkan masalah.

Dalam hubungan, upayakanlah selalu melibatkan hati agar tidak selalu otak yang mengendalikan langkah kita. Hidup itu sebenarnya lebih banyak peran hati dari pada otak, dan yang demikian lebih dekat dengan kebijaksanaan dalam bersikap. Karena itulah hati-hati dalam bersikap pada orang lain. Karena ada hati yang mereka jaga dengan sekuat tenaga agar tidak terluka dan sakit yang berkelanjutan tatkala mengingat masa-masa yang pernah ia lalui.

Sakitnya hati yang mencekik itu nyata adanya dan fakta rasanya. Mungkin memaafkan akan terlihat mudah, tapi melupakan amat sangat tidak mudah. Sekalipun dengan memaafkan akan sedikit meredakan sakit, tapi dengan kembali ingat merupakan langkah yang amat sangat menyiksa.

Untuk kata maaf,

Untuk semua kata maaf yang kita sendiri tidak tau dimana letak kesalahankita, apakah kita harus mengemis? Apakah kita harus mengejar? Sedangkan pesan singkat kita tidak pernah  dibalas olehnya, kata maaf kita selalu dia abaikan. Dan bahkan sampai saat ini kita tidak pernah tau apa salah kita sehingga sikap dia sangat berbeda, jika orang yang tidak pernah kenal dibilang asing, ini justru lebih asing dari yang asing.

Hati yang terlukai tidak pantas ditertawakan,

Jangan pernah abai pada orang yang bersungguh-sungguh mencintaimu, peduli dan sayang kepadamu. Jangan pernah risih dengan sikap orang yang totalitas memperjuangkanmu. Karena yang demikian penghalang antara dia tetap bersungguh-sungguh dan undur diri hanya ada satu, jauhkan dia dari kata kecewa, hindarkan dia dari sikap tidak peduli, respon dia dengan sebisanya dan tentu menjaga komunikasi, menjaga komitmen harus tetap lebih utama dan dijaga.

Sakit tidak harus dihindari, tapi di kenali dengan baik sampai ia menjadi hambar dengan rasa sakit itu, sampai ia lupa dengan fenomena itu, dan sampai ia biasa dengan ingatan itu.

Jangan pernah gugur bungaku dari taman hati ini. Tetaplah segar dan harum semerbak menambahkan sari cinta kasih. Suburkan ladang cinta kasih hati ini, hari ini hingga ke surganya nanti. Bersamamu,


0 Komentar