HARAPAN DAN KEKHAWATIRAN


Setiap Manusia, sudah semestinya mempunyai banyak harapan dalam hidupnya, baik itu untuk kehidupan di dunia ataupun di akhirat. Harapan menjadi motivasi besar bagi manusia untuk terus eksis dalam hidup dan produktif dalam bertindak. Harapan menjadi penyemangat bagi setiap langkah manusia untuk membuat perubahan yang lebih baik.

Harapan sendiri dalam bahasa arab disebut dengan Ar-Rojak (الرجاء), Harapan dapat memberikan magnet semangat yang luar biasa. Dalam harapan sudah pasti terdapat rencana untuk menggapai apa yang diharapkan. Sebagaimana dalam Ilmu manajemen, tahap pertama sudah tentu perencanaan, kedua ialah pelaksanaan, dan ketiga evaluasi. 

Maksud dari perencanaan di sini ialah untuk mematangkan perencanaannya agar apa yang diharapkan bisa dengan mudah diraih dan diwujudkan. Sehingga setiap langkahnya sudah diperhitungkan kemungkinan besar tercapai dan apa saja kendala dan rintangannya.

Kedua, ialah pelaksanaa. Pelaksanaan di sini ialah mengoptimalkan usaha dengan baik dan bijaksana dalam proses mewujudkan harapan tersebut. dilaksanakan dengan baik dan memperhatikan etika, kendala dan rintangannya. 

Evaluasi ialah bertujuan untuk mengkondisikan pelaksanaan, mempermudah pelaksanaan, dan mencari solusi terkait adanya kendala dan rintangan yang ada dalam tahap pelaksanaan untuk mewujudkan harapan tersebut.

Ada sedikit keterangan yang sangat luar biasa, keterangan ini bisa menjadi penyemangat, motivasi dan dasar untuk orang yang mudah putus asa dan kawatir akan hal-hal yang belum dihadapi. Keterangan tersebut ialah sebagai berikut:

الرجاء أوسع من الخوف

Artinya "Harapan itu lebih luas dari pada ketakutan/kekawatiran"

Dapat kita fahami bahwa pada dasarnya harapan itu lebih luas dari pada sekian banyak adanya kekawatiran dan ketakutan bagi manusia. Selagi mau eksis, berusaha, dan berdoa. Harapan-harapannya bisa dengan mudah diwujudkan. Tentu sebagai umat muslim yang baik dibalik azam untuk mewujudkan harapan tersebut, orang itu juga harus bertawakkal untuk menghindari kekecewaan yang didapati diluar harapan. Dengan tawakkal manusia bisa sadar bahwa sebagaimanapun orang itu berusaha, Allah tetap sang Maha segalanya, Allahlah yang menghendaki dan kuasa untuk mewujudkan atau tidak, atau mewujudkan saat itu atau diwaktu berikutnya. karena Allah lebih tau kondisi hambanya, dan kapan terbaik harapan itu diwujudkan untuk hambanya.

Kita sebagai manusia hanya dituntut untuk berusaha dengan optimal, berdoa dengan khusuk dan penuh penghambaan dengan istikomah. Selebihnya Allah yang mengatur segalanya. Karena itulah jangan pernah berhenti berusaha dan berdoa. Ibarat manusia yang menaiki sepeda pancal, semakin digayuh semakin dekat dengan tujuan meskipun lelah dan mungkin juga penat dan tidak mudah jalan yang dilaluinya. Betapa banyak orang yang sukses mewujudkan harapannya setelah sekian kali gagal, namun hebatnya mereka ialah tetap bangkit dan terus berbenah untuk menggapai harapannya.

Dalam Al-Qur'an juga disinggung bahwa Allah tidak suka terhadap orang yang putus asa atau mudah putus asa. Jika kita kembali ke masa waktu kecil, kita bisa mengingatnya bahwa berapa puluh dan ratusan kali kita terjatuh untuk belajar berdiri yang kemudian berjalan dan lari. berapa kali menangis dan badannya lecet. Namun pada akhirnya semuanya bisa berjalan dan terus bangkit.

Menurut Gus Rifqil Muslim, beliau dawuh sebagai berikut "doakanlah apa yang kamu kerjakan dan kerjakan apa yang kamu doakan". Artinya jangan hanya bekerja dan bekerja saja, tapi libatkan Allah dalam setiap langkah pekerjaan tersebut dengan berdoa dan meminta agar dipermudah, diberi kekuatan dan diwujudkan apa yang menjadi harapan dan cita-cita serta tujuan dari pekerjaan tersebut. Sebaliknya jangan hanya berdoa saja, sebagai manusia yang hidup tetap harus berusaha, bekerja dan bergerak untuk mewujudkan harapan-harapan ataupun cita-cita besar dalam hidup. Karena Allah memerintahkan kita untuk bekerja dan berusaha atau berkasab. Sebagaimana firman Allah di bawah ini:

  يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ، فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللهِ وَاذْكُرُوا اللهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ 

Artinya,  “Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka bersegeralah kalian kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jum’ah, ayat 9-10)

Diantara isi kandungan ayat di atas ialah kita diharuskan untuk berkasab, bekerja dan berusaha untuk mencari karunia dan riski. 

Jangan pernah putus harapan, jangan pernah ragu, jangan pernah menyerah dan jangan pernah mencerca Tuhan hanya kondisi kita tidak sesuai harapan kita, hanya karena harapan kita tidak terwujud dan segera terwujud. Ingat, Allah lebih tau isi hati kita, kondisi kita, yang terbaik bagi kita. Bisa jadi tidak dikabulkannya saat ini karena kondisimu belum siap menerima wujudnya harapan itu. Yakinlah, bahwa keindahan itu pasti ada dan pasti tiba. bersabarlah dan tetaplah dalam proses dan usaha yang optimal dan berdoa tanpa mencerca Tuhan yang maha kuasa dan maha segala-galanya. Tentunya maha mengabulkan doa-doa kita.

0 Komentar