TAWAKKAL SEPENUH HATI


Tawakkal adalah perbuatan yang sangat baik bahkan dalam al-Qur'an Allah sering menyebutnya dalam tatanan yang sangat baik. Menurut Imam Ahmad bin Hambal, yakni pelopor dari madzhab Hambali bahwa tawakal adalah perbuatan hati, yakni perbuatan yang bukan diucapkan oleh mulut atau lisan, bukan dilakukan oleh anggota badan dan juga bukan sekedar wacana saja. Namun tawakkal lebih tinggi dan mendalam dari itu semua, yakni perbuatan hati manusia itu sendiri sehingga tidak bisa diwujudkan dalam bentuk fisik namun ekpresi dari tawakkal itu bisa dilihat dari ekpresi manusia itu sendiri

Tawakkal yang sebenarnya harus ditampakkan dan diekspresikan dalam bentuk prilaku ikhtiar lahiriyah. Sikap tawakkal atau pasrah yang ditunjukkan dengan tidak adanya usaha fisik atau ikhtiar lahiriyah maka tidak bisa disebut dengan tawakkal. Seperti halnya pertempuran dan perang, tawakkal yang tidak diekspresikan dalam bentuk ekspresi ikhtiar lahiriyah sama saja dengan menyerah sebelum bertempur. Dalam masalah tawakkal ini sebenarnya sudah disampaikan dan diberikan gambaran atau contoh oleh nabi, sebagaimana sabda beliau dalam hadits yang diriwayatkan oleh ibnu hibban berikut:

اِعْقِلْهَا وَتَوَكَّلْ 
Artinya: “Ikatlah untamu dan bertawakkallah.”

Hadits di atas memberikan pengertian kepada kita bahwa tawakkal ialah disertai dengan ikhtiar lahiriyah, yakni tanpa meniadakan usaha lahiriyah (perbuatan fisik). Dalam hadits di atas dicontohkan  seperti halnya seseorang yang mengikat seekor unta ketika seseorang tersebut menginginkan hewan ternaknya itu tidak meninggalkan dirinya. Jadi jika ingin untanya tidak hilang atau lari, maka ikatlah terlebih dahulu. Lantas sebenarnya kapan tawakkal itu seharusnya dilakukan? 

Seringkali banyak orang yang salah mengartikan tawakkal itu dimulainya setelah berusaha, sebagaimana yang dapat kita fahami secara dohiriyah penggalan hadits di atas bahwa Rasulullah SAW memerintahkan agar seseorang berusaha terlebih dahulu kemudian bertawakal. Namun jika kita lihat dari ayat al-Qur'an Surah Ali Imran, ayat 159, adalah sebagai berikut: 

فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ 

Artinya: “Apabila kamu telah membulatkan tekad (Azam), maka bertawakkallah kepada Allah SWT. Sesungguhnya Allah suka kepada orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (Ali Imran:159) 

Dari penggalan ayat di atas dapat kita fahami bahwa sebenarnya tawakkal itu dimulai sejak awal pekerjaan, yakni sejak pada tahapan niat (kretek hati) untuk melakukan dan mencapai suatu harapan atau keputusan. Artinya sejak pada tahapan niat (azam) kita sudah harus tawakkal kepada Allah sampai pada ujung usaha secara maksimal kita tetap harus tawakkal. Dengan tawakkal yang demikian kita dapat meminimalisir dan terhindar dari sikap kecewa. bahkan bagi yang benar-benar tawakkal dan ikhlas tidak akan menuai kecewa sekalipun mungkin alur kehidupan dan ataupun hasil tidak sesuai harapan.

Dalam hidup, kita tidak bisa banyak memilih, menentukan dan menuntut, tapi kita bisa berusaha dengan optimal untuk mencapai apa yang kita pilih dan kita tentukan. Jangan pernah kecewa dengan apa yang tidak tercapai dan tidak sesuai dengan harapan dalam hidup kita. Karena yang pandai merencanakan tentu sudah menyiapkan solusi untuk dapat terhindar dari pedihnya kekecewaan tatkala rencana tidak tercapai, tidak sesuai harapan dan bahkan tanpa ada kondisi harus memilih dan menentukan.

Seringkali kita terjebak dalam kondisi yang memaksa kita hanya pada satu pilihan, bahkan satu pilihan yang ada itupun bukan pilihan kita, hanya saja kita yang harus mengeksekusi dan menjalani pilihan tersebut. Sehingga menjadi tidak relevan ketika ada yang mengatakan bahwa hidup adalah tentang pilihan. Mereka menjadi luar biasa kepribadiannya ketika dengan legowo mengikuti alur pilihan itu dengan baik dan bahkan merawat dengan baik untuk tercapainya pilihan itu sendiri.

Bahkan ada saja orang yang mengatakan bahwa andai kata dia bisa memilih lahir dari siapa, dia akan memilih untuk dilahirkan dari orang yang kaya raya dan seterusnya, juga ada sebagian manusia yang mengatakan dalam hidupnya bahwa kehidupannya bukan pilihan dan keinginannya. Namun faktanya mereka bisa menghadapi, menjalani dan menyesuaikan diri sampai tuntas dengan pilihan yang harus dia jalani. Sebenarnya dibalik semuanya itu sudah ada kuasa, kehendak dan takdir Allah yang amat sangat baik jika dijalani dengan bijak dan tawakal serta penuh keridhoan.

Dalam hidup kita hanya diminta kompromi dan bijaksana dalam bernafas, bersikap, berucap dan  lainnya. Sebisa mungkin semua sikap kita merujuk pada nilai-nilai kebaikan, bukan pada keegoisan kita semata. Bukankah banyak doa-doa yang mungkin saja belum terwujud sesuai panjatan doa, tidak juga seketika itu tercapai. Namun Allah lebih tau kapan doa itu harus dikabulkan, Allah lebih tau kondisi kita. Karena itu ketika kita legowo dengan hidup yang ada. Allah tidak akan menelantarkan doa dan hidup kita, selagi kita terus berusaha dan beroda. Allah pasti akan membahagian kita, tanpa waktu yang diduga dan suasana yang pernah terbayang.

Allah lebih tau apa yang terbaik dalam hidup kita, Allah maha kuasa dan maha berkehendak atas segalanya. Karena itulah kita harus senantiasa berproses, berusaha dan tawakkal sejak azam itu ada. Bahkan dalam kitab ihyak disebutkan bahwa sedikit gerakan dari diri kita tidak akan terjadi tanpa adanya kehendak dari Allah SWT.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan jalan terang untuk alur kehidupan kita, kalaupun mungkin alur hidup itu bukan pilihan kita, setidaknya kita bisa mengikuti alur itu dengan baik, ikhlas, ridho dan senantiasa tawakkal dan merawatnya dengan baik. 

Untuk hari ini, semangat berusaha, ikhtiar dalam taat, jangan lupa berdoa dan jangan lupa merawat hidup dengan baik dijalan ketaatan. Ingat ridho Allah dan murkanya ada pada ridho dan murkanya kedua orang tua kita, selagi dalam taat dan tidak melanggar syariah. Maka sebisa mungkin kita mengikuti dan melaksanakan serta berusaha membahagiakan kedua orang tua kita. 

Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kedua orang tua kita, memberikan kesehatan, kebahagiaan dan panjang umur kepada keduanya.

Selasa, doakan kami agar bisa mewujudkan asa dengan keindaan suasana harimu sekarang.

0 Komentar