Ta'lim dan Tarbiyah


Pada Hari Kamis, 4 Mei 2023. Yayasan Pondok Pesantren Al-Khoirot mengadakan acara halal bihalal dengan dewan guru MTs, MA, Madin dan Pengurus Pesantren. Acara yang langsung dipimpin oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Khoirot itu berjalan dengan baik dan penuh hikmat.

Pengasuh PPA dalam kesempatan atau acara HBH ini menyampaikan beberapa hal terkait sinergi dan motivasi dalam mengajar kepada peserta didik. KH. Ahmad Fatih Syuhud menyampaikan bahwa tugas kita bukan hanya ta'lim, tapi juga tarbiyah. Bukan hanya memintarkan, tapi mendidik karakter murid. Tugas yang berat itu adalah bagaimana guru bisa merubah karakter muridnya menjadi lebih baik, evolusi itulah yang harus terus diupayakan.

Beliau melanjutkan bahwa guru jangan hanya bertujuan memintarkan murid, kalaupun demikian hal itu merupakan kesuksesan yang tetap harus disyukuri, tapi belum maksimal. Karena kehidupan ini lebih pada karakter, oleh sebab itu kita harus membangun generasi yang baik dan menanamkan karakter baik itu kepada siswa, seperti akhlak yang baik, rajin dan semangat belajar dst.

Beliau menuturkan bahwa parameter suksesnya guru adalah mendidik karakter murid atau santri sebagaimana harapan Al-Khoirot. Jadi selain ta'lim (memintarkan santri) juga harus tarbiyah (mendidik akhlak dst)

Saya sangat senang jika santri itu yang berubah bukan hanya dari segi kepintarannya, tapi juga akhlaknya. Apalagi para santri punya cita-cita besar untuk terus kuliah sampai jenjang tertinggi, imbuhnya beliau.

Lalu apa harapan Al-khoirot? Al-Khoirot itu ingin mencetak ulamak yang ilmuwan dan ilmuwan yang ulamak. Kalau dipemerintahan itu kan wajib belajar 12 tahun, itulah sebabnya kemudian ada program bantuan BOS untuk sekolah. Nah kita di PPA mengharapkan jauh dari itu. Jika di pemerintahan wajib belajar 12 tahun. di Al-Khoirot dihimbau agar setelah 12 tahun itu ditambah 9 tahun di bangku perkuliahan agar mereka bisa benar-benar menjadi ulamak yang ilmuwan dan ilmuwan yang ulamak. Visi Al-Khoirot yang seperti ini, dan ini juga harus bergaung dikalangan para pendidik, tanamkan semangat belajar kepada mereka agar mereka punya mimpi besar.

Beliau menambahkan bahwa biasanya orang yang memiliki pencapaian yang besar itu berawal dari mimpi yang besar pula. agar santri punya mimpi besar itu maka kita sampaikan melalui para pendidik ini.

Poin ke dua, Karena pemerintah mewajibkan wajib belajar 12 tahun maka kita di PPA terus melakukan perubahan-perubahan untuk terus memperbaiki sistim pendidikan di PPA. karena itulah kemudian kita memberikan progam wajib bahasa Inggris di formal (MTs dan MA), ada juga asrama bahasa Arab, dll.

Jika lulusan MA (Madrasah Aliyah) Al-Khoirot bahasa Inggrisnya bagus, maka mereka bisa lolos ke perguruan tinggi di tingkat internasional, semisal Oxford university. Alhamdulillah sekarang sudah ada Santri PPA yang lolos ke universitas Islam seperti Al Azhar kairo sekitar 10 santri. ada juga yang di Yaman, di As-Syafiiyah dst. Hal ini berkaitan dengan tandanya kurikulum bahasa Arab di PPA sudah memenuhi standard internasional. Saya harap program bahasa Inggris lebih dari itu sehingga lulusan MA bisa masuk ke universitas bergengsi di tingkat internasional.

Untuk mendukung program bahasa Inggris ini, maka nanti di Madin (Madrasah Diniyah) akan kita tambah juga dengan bahasa Inggris, semisal mengajar takrib atau Fathul qorib yang awalnya berbahasa Arab, kita ganti dengan bahasa Inggris dalam mengajarnya sehingga bisa lebih terbiasa dengan bahasa Inggris dan bahasa Arab. 

Sebelum Slsambutan ditutup beliau menyampaikan bahwa yang dimaksud penguasaan bahasa Arab dan Inggris di PPA itu adalah kemampuan membaca literasi (buku dll), hal ini bisa diupayakan dengan cara banyak membaca literatur berbahasa Arab dan Inggris.

Semoga pada tahun ajaran baru ini PPA semakin baik lagi, terus berbenah dan mencetak generasi yang memberikan andil dalam pembangunan bangsa, baik di dunia pendidikan ataupun lainnya. lebih-lebih mereka menjadi pakar dalam keilmuan yang bermanfaat untuk umat luas.

0 Komentar