Perkuliahan pagi ini didamping oleh Prof. Dr. H. Abdul Haris, M.Ag, beliau mantan Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang periode 2016-2021. Menurutnya menempuh program doktor adalah upaya untuk menjadi filsuf, minimal filsuf bagi dirinya sendiri, karenanya tidak ada filsuf yang pengangguran sehingga kita tidak perlu kawatir soal pekerjaan. Tentu hal itu merupakan keberuntungan bagi penempuh pendidikan, khususnya yang sedang menempuh pendidikan program doktor. Menurutnya mahasiswa harus berfikir radikal, maksudnya berfikir sampai ke akar-akarnya. Dari sekian komponen pembelajaran yang paling penting menurutnya adalah mempelajari filsafat, lebih khususnya adalah filsafat pendidikan Islam.
Perkuliahan pagi ini berjalan dengan baik, sesekali beliau bercanda dan memakai metode demontrasi dengan cara menyapa dan menanyakan seputar pendidikan perpsektif mahasiswa, termasuk tujuan kuliah menempuh pendidikan doktor.
Dengan menjadi filsuf, kita tidak perlu membuka kopyah atau mengubah identitas kita yang rata-rata terlahir sebagai santri. Tetap dipakai kopyahnya dengan gaya dan warna favorit masing-maisng. Kemudian untuk dapat menunjang pendidikan yang dimaksud, khususnya pada perkuliahan filsafat pendidikan Islam ini maka perlu diadakan diskusi yang benar-benar hidup dan menyeluruh dalam berfikir praktis dan mendalam, termasuk mengkaji seputar filsafat dari dasar-dasarnya sampi pada komponen tertentu.
Pada perkuliahan filsafat ilmu pendidikan islam ini kita upayakan agar bagaimana mahasiswa bisa menguasai materi-materi tersebut, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan untuk melakukan analisis-kritis-filosofis atas dinamika dan atau perkembangan pendidikan Islam terutama di Indonesia.
Kemudian beliau melanjutkan penjelasannya, beliu berkata "jika kalian menjadi mentri pendidikan, maka harus mengerti betul filsafat pendidikan, bahkan menjadi presiden pun juga harus mengerti filsafat pendidikan. Menurutnya kita ini sedang mengalami banyak problem, khususnya dalam pendidikan. Termasuk kita boleh berbeda pendapat dan pendapatan tapi dilarang bertengkar, banyak yang ketika mengkritik tertuju pada pribadinya, bukan argumennya dan ini sangat tidak menunjukkan pada nalar akademis.
setelah panjang lebar penyampaian kajian dari beliau, akhirnya beliaupun menutup perkuliahan ini dengn pembacaan hamdalah. semua mahasiswa membaca hamdalah sebagai tanda bahwa perkuliahan telah selesai, lalu Prof Haris menyerahkan waktu berikutnya kepada ketua kelas, yakni saudara Muhammad Zaironi untuk mengakhiri pertemuan pada hari ini.
Sebelum perkuliahan diakhiri, ketua kelas terlebih dahulu berpesan agar teman-teman Program Doktor Pendidikan Agama Islam Berbasis Studi Interdisipliner tidak keluar terlebih dahulu, ketua meminta waktunya sebentar untuk pembagian tugas perkuliahan.
Akhirnya, mari kita simak di pertemuan perkuliahan dengan Prof. Dr. H. Abdul Haris, M.Ag pada minggu depan dengan kajian terbaarunya pada mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan Islam.
By: Muhammad Zaironi, Santri Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang, Mahasiswa S3 UIN Maliki Malang Program Doktor Pendidikan Agama Islam Berbasis Studi Interdisipliner (PAI-BSI)
FB: Muhammad Zaironi. https://www.facebook.com/profile.php?id=100008292301957
Fanspage FB: Muhammad Zaironi
IG: Muhammad Zaironi. www.instagram.com/muhammadzaironi
Blogger: santrimenulis.com
0 Komentar